Selasa, 07 Agustus 2012

PEMANFAATAN DAN TANTANGAN PERPUSTAKAAN BALITJAS KE DEPAN




Anwar Makkasau1), Rafiah Akil2), Syuryawati3), dan M. Akil4)
1,2 Pustakawan,
 3,4Masing-masing Kepala Sub Seksi Informasi dan Kepala Seksi Rencana Kerja


ABSTRAK

            Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia Lain (Balitjas) merupakan salah satu perpustakaan khusus di bawah naungan Badan Litbang Departemen Pertanian yang bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan perpustakaan secara aktif menggunakan membaca literatur dan membaca surat kabar. Kemajuan ini telah nampak dengan adanya fasilitas sarana komputer dan elektronis lainnya.
            Hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2001 s/d 30 April  2001. yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan terdiri dari peneliti, pegawai administrasi, mahasiswa dan masyarakat umum. Telah menggunakan 122 orang menggunakan literature dan 320 orang menggunakan surat kabar. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa minat membaca surat kabar lebih besar disbanding bacaan lainnya.

Kata Kunci : Perpustakaan ; Pemanfaatan ; fasilitas komputer

PENDAHULUAN

            Perpustakaan semakin hari semakin dirasakan manfaatnya, hal ini tidak bisa dihindari akibat kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Oleh karena itu maka dibutuhkan pengelola perpustakaan (pustakawan) yang professional dan senantiasa meningkatkan keterampilan baik melalui pelatihan maupun mengikuti pendidikan jangka panjang seperti S1 dan S2 dibidang perpustakaan. Perpustakaan Balitjas merupakan salah satu pusat informasi dibidang pertanian yang diharapkan dapat memberikan pelayanan sesuai harapan penggunan. Semakin besar peranan suatu instansi, maka seharusnya semakin besar pula perhatian penentu kebijakan untuk memperhatikan perpustakaan, baik pasilitas, ruangan maupun koleksi buku-buku. Selain itu pustakawan dituntut pula untuk mampu melayani pengguna tentang apa yang ada di perpustakaan misalnya berupa buku, majalah/journal, leaflet, surat kabar dan yang lainnya. Namun demikian masih perlu diupayakan cara lain untuk untuk mengikuti pemanfaatan perpustakaan yang telah efektif dan efisien tetapi tentunya, dibutuhkan dukungan dana, sarana dan prasarana serta tenaga yang memadai. Dukungan ini tidak saja diperlukan oleh pustakawan, tetapi yang menjadi ujung tombak untuk memikirkan perkembangan perpustakaan ke depan sebagai salah satu pusat informasi disamping tempat rekreasi adalah penentu kebijakan.
Pemanfaatan
Pemanfaatan Perpustakan dapat ketahui:
a.    Dapat membantu untuk melacak keberadaan informasi yang terdapat dalam bibliografi dan katolog.
b.    Dapat menjadi pusat informasi dalam menunjang proses belajar yang sebelumnya tidak diketahui menjadi tahu, sesui perkembangan IPTEK.
c.    Dapat menjadi indicator (petunjuk) dalam layanan sirkulasi.
Metodologi
Pengamatan ini dilakukan di perpustakaan Balitjas mulai tanggal 21 Maret s/d 30 April 2001.
Data diolah dan diamati kemudian dianalisis secara deskriptif. Dengan teknik observasi (pengamatan) langsung tiap hari kerja. Subjek diamati adalah kelti pemuliaan, Kelti Hama dan Penyakit, Kelti Ekofisiologi Hasil dan Umum. Sedangkan objek adalah literature dan surat kabar.
Hasil dan pembahasan
Pengamatan ini di laksanakan di perpustakaan Balitjas yang berlangsung dari tanggal 21 Maret s/d 30 April 2001. oleh karena itu hasil pengamatan ini dapat diketahui :
1.         Jumlah pengguna yang membaca literature dan surat kabar.
2.         perilaku pencarian informasi dan pengguna informasi.
3.         kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan
ini dapat di sajikan pada tabel 1,2,3 serta mancermati 4 dan 5.
Tabel 1 menunjukan rekapitulasi penggunaan perpustakaan pada bulan maret yang dimulai pada pengamatan tanggal 21 – 30 Maret 2001.
Pemamfatan perpustakaan oleh peneliti atau pengguna lainnya sesui pengamatan yang dilakukan 21 Maret s/d 30 April 2001.,kelihatan masih sangat minim.
Tabel 1. Rekapitulasi Pengguna perpustakaan Balitjas Maret 2001.

Tgl
K.PEMULIAAN
K.HAMA&PENY.
K.EFISIOLOGI
K.F.HASIL
UMUM
JUMLAH
LT
SK
LT
SK
LT
SK
LT
SK
LT
SK
LT
SK
21
-
-
3
4
-
3
1
1
4
9
8
17
22
2
-
2
3
1
-
1
3
1
5
7
11
23
-
2
3
2
3
1
3
1
2
12
11
18
27
1
3
2
3
1
5
1
3
2
6
7
20
28
1
1
1
1
-
3
2
1
5
10
9
16
19
1
5
1
3
2
3
2
3
3
8
9
22
30
2
3
1
2
1
4
1
2
2
11
7
22
JML
7
14
14
18
8
19
11
14
19
61
58
126

Tabel 2 menunjukkan pengguna perpustakaan tgl 2-3- April 2001 memberikan indikasi yang tidak berbeda dengan pengamatan pada bulan Maret. Sebagai contoh Kelti Pemuliaan sebanyak 7 orang yang menggunakan literature sedangakan surat kabar 14 orang. Ini berarti peminat untuk membaca surat kabar lebih tinggi daripada membaca literature atau buku-buku lainnya. Secara umum menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan yang membaca literature 58orang dan 126 orang yang membaca surat kabar. Hal ini menunjukkan bahwa minat membaca surat kabar lebih banyak di banding yang menggunakan literature  atau bacaan lainnya.

Tabel 2. rekapitulasi Pengguna perpustakaan Balitjas April 2001

Tgl
K.PEMULIAAN
K.HAMA&PENY.
K.EFISIOLOGI
K.F.HASIL
UMUM
JUMLAH
LT
SK
LT
SK
LT
SK
LT
SK
LT
SK
LT
SK
2
2
1
-
1
-
2
-
1
5
4
7
9
3
2
2
1
4
1
1
3
-
2
-
9
7
4
1
2
1
4
-
3
2
1
3
3
7
13
5
-
3
-
2
1
1
-
1
2
1
3
8
6
-
1
2
1
-
2
-
1
-
2
2
7
9
-
3
-
4
1
2
2
2
-
4
3
15
10
-
1
-
2
-
2
-
2
-
3
-
10
11
1
2
1
1
2
3
1
3
-
3
5
12
12
-
1
-
3
-
1
-
2
-
3
-
10
16
1
2
1
2
2
2
1
1
-
2
5
9
17
-
2
-
2
1
3
-
2
-
3
1
12
18
-
-
-
3
-
1
-
2
1
4
1
10
19
2
1
1
1
1
2
1
1
-
-
5
5
20
-
1
-
1
-
3
-
1
2
-
2
6
23
-
-
2
-
-
1
-
3
2
2
4
7
24
-
2
-
2
-
2
-
2
-
2
-
10
25
1
1
2
2
2
2
1
2
-
3
6
10
26
-
2
-
1
-
3
-
2
-
3
-
11
27
-
2
-
-
-
2
-
1
1
6
1
11
30
2
2
-
2
1
3
-
1
1
4
3
12
JML
11
31
11
38
12
42
11
31
19
52
64
194

Tabel 3 memperlihatkan secara keseluruhan hasil pengguna dari baerbagai Kelti maupun pengguna lainnya dangan memperlihatkan: *keadaan sedangkan ( ) manunjukkan persen. Hasil pengamatan dapat di tarik kesimpulan bahwa pengguna perpustakaan Balitjas masih lebih banyak/  membaca surat kabar di banding membaca literature.
 Hal ini kemungkinan/ karena surat kabar dapat memberitakan, hal yang hangat dibicarakan setiap saat, sedangkan literature bersifat pendukung dalam penelitian maupun mengkaji ilmu sebanyak mungkin. Menurut Tjitopranoto (1993) kurangnya minat membaca literature disebabkan oleh peneliti yang cenderung berubah dari mendatangi  dan memperoleh literature dari perpustakaan  kearah pemanfaatan teknologi informasi baru, baik melalui sistem elektronik maupun optic. Dengan perkembangan internet memungkinkan peneliti dapat mengambil langsung informasi dari luar dan di dalam negeri. Peneliti dapat pula menelusuri langsung ke sumber informasi yang membuka diri untuk dilanggan.

Tabel 3. Jumlah pengguna perpustakaan Balitjas Maret s/d April 2001

No.

Pengunjung
Tahun 2001
            Maret                             April                             Jumlah
     LT              SK            LT                SK              LT             SK
1.












2.
Peneliti:
-K.Pemuliaan


-K.Hama & Peny.


-K.Ekofisiologi


-K.Fisiologi Hasil


Umum



7*
(12,07)

13
(22,41)

8
(13,79)

11
(18,97)

19
(32,76)

14*
(11,11)

18
(14,29)

19
(15,08)

14
(11,11)

61
(48,41)

11*
(17,19)

11
(17.19)

12*
(18,75)

11
(17,19)

19
(29,69)

31*
(15,19)

38
(19,59)

42
(21,65)

31
(15,98)

52
(26,80)

18*
(14,75)

24
(19,67)

20
(16,39)

22
(18,03)

38
(31,15)

45*
(14,06)

56
(17,50)

61
(19,06)

45
(14,06)

113
(35,31)

Jumlah
58*
(10 0)
126*
(100)
64*
(100)
194*
(100)
122
(100)
320
(100)
 *   Keadaan sampai dengan bulan April 2001
( )  Angka dalam kurung  menunjukkan persen




Tabel 4 menunjukkan realisasi bahan pustaka yang di terima perpustakaan Balai penelitian tanaman jagug dan serealia lain, kelihatan sejak adanya Balai Koleksi sampai dengan 1995, terdiri dari 16.243 buku, 353 majalah 690 brosur dan 3 surat kabar. Namun pada priode 1995/96,mengalami penambahan dengan ,koleksi 925 buku,324 buku 101 brosur.kemudian di susul tahun 1996/97, 1997/98, 1998/99 dan 1999/2000 mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan jumlah keseluruhan  s/d 1999/2000 terdiri dari 18.893 buku, 1.934 majalh, 1.423 brosur atau jumlah keseluruhan 22..250 ditambah 3 macam jenis surat kabar setiap tahun. Di Balitjas tidak pernah dianggarkan khusus mengenai perencanaan pembelian buku setiap tahun, serta tidak di ikut sertakan pustakawan untuk membuat proposal untuk pembelian buku setiap tahun.

Tabel 4. Realisasi Bahan pustaka yang diterima Perpustakaan Balitjas s/d 2000


Tahun

Buku

Majalah

Brosur

Jumlah

Surat kabar
S/d 1995
1995/96
1996/97
1997/98
1998/99
1999/2000
16.243
925
1.106
222
233
144
353
324
158
367
384
348
690
101
263
71
69
229
17.286
1.350
1.527
660
686
721
3
3
3
3
3
3
Jumlah
18.893
1.934
1.423
22.250

Sumber: Laporan Tahunan Balitjas



Tabel 5 menggambarkan keadaan pegawai Balitjas,yang seharusnya yang bisa memamfaatkan perpustakaan Balitjas dan sekaligaus berhak untuk meminjam. Tetapi kalau kita memperhatikan bahwa mulai SLTA,122 orang PGNS/Honorer dan 17 Sarjana Muda,64 sarjana,37 S2 dan 8 S3 yang mempunyai peluang yang sangat besar untuk memanfaatkan perpustakaan dan sekaligus berhak ubtuk meminjam, namun tamatan SD maupun SMP juga memberikan peluang untuk meminjam,tetapi kenyataannya sampai sekarang bisa dikategorikan  0 persen  (%).
Tantangan
Semakin maju pembangunan disegala bidang termasuk perpustakaan,maka semakin dituntut pengelolah yang memiliki SDM yang berkualitas dan berdedikasi tinggi sesuai bidang yang ditekuni.Perpustakawan dalam hal ini memegang peranan penting untuk membantu pengguna,baik yang datang ke perpustakaan maupun yang meminta bahan pustaka.
Tabel 5. Daftar Jumlah Pegawai Negeri Sipil/ Honorer Pada Balai Penelitian Tanaman Jagung Dan Serealia lain
PENDIDIKAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
SD
27*
-
27*
SMP
6*
-
6*(45)
SLTA
54*
30*
84*(42)
SARJANA MUDA   (SM)
8*
9*
17*
SARJANA                 (S1)
41*
19*
60*(4)
MAGISTER SAINS  (S2)
25*
12*
37*
DOKTOR                  (S3)
8*
-
8*
JUMLAH PGNS
169*
70*
239*(91)=320
 Menunjukkan pegawai  Negeri sipil,dan ( ) menunjukkan Honerer Sedangkan honorer laki-laki dan perempuan belum terperinci. Sumber : Dari Data Kepegawaian Balitjas, Maret 2001
Mengenai suatu subyek tertentu melalui surat, telepon, faksimili , E-mail atau alat komunikasi lainnya. Tantangan yang dilalmi bagi pengelola perpustakaan Balitjas, dimana saat ini masih dirasakan kurang penyuluhan atau sosialisasi terhadap peneliti maupun pengguna lainnya mengenai manfaat dan kegunaan perpustakaan. Melalui kesempatan ini kami sebagai pustakawan merasa diberi amanah untuk menyampaikan gambaran mengenai pentingnya perpustakaan, serta diharapkan pustakawan dapat memanfaatkan kesempatan lebih maksimal untuk mengembangakn kariryang pada akhirnya akan mendorong tercapainya peningkatan layanan informasi pada unit-unit perpiustakaan bagi kepentingan masyarakat pengguna jasa perpustakaan. Dengan disempurnakan keputusan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara No 18/MENPAN/1988 menjadi keputusan MENPAN No 33/1998 tanggal 24 Pebruari 1998 tentang jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, diharapkan pustakawan dapat memperoleh angka kredit lebih cepat dan dapat lebih berprestasi sehingga dapat meraih kenaikan pangkat /jabatan Fungsional yang lebih memadai. Pustakawan diharapkan memotivasi para penguna untuk memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin sehingga nantinya dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat serta menambah wawasan, dan menulis lebih actual disamping sebagai tempat rekriasi diwaktu lowong. Kedepan misi suatu perpustakaan dapat memberi jasa informasi yang dapat memuaskan pengguna. Oleh karena itu pustakawan perlu tahu membahu dalam memanfaatkan jasa infomasi dan sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Sarana dan Prasarana yang dimaksud adalah perlengkapan sarana komunikasi yang lebih modern seperti computer yang dilengkapi internet. Dengan kelengkapan yang serba canggih,maka semakin perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan persyaratan untuk turut dalam jaringan informasi electrons. Dengan melihat tenaga perpustakaan yang ada di Balitjas belum ada yang memiliki pendidikan yang berkualifikasi S2 bidang perpustakaan, sedangkan tuntutan kedepan seharusnya Balitjas sudah sepantasnya memiliki minimal satu orang tenaga yang berstatus S2 yang dididik mengingat koleksi buku semakin hari semakin meningkat. Sehingga diharapkan penentu kebijakan dapat tanggap memperjuangkan peningkatan SDM dibidang perpustakaan di masa mendatang sebagaimana halnya dengan tenaga peneliti.
Kesimpulan
Dalam pemanfaatan perpustakaan Balitjas perlu menggunakan sarana computer dalam pelayana informasi. Bimbingan pengguna perpustakaan perlu di berikan oleh pustakawan agar sumber informasi yang di butuhkan pengguna dapat sesui kebutuhan yang diinginkan. Presentase pengguna masih relative rendah, sehingga peranan perpustakaan untuk menunjang kegiatan belajar dirasakan belum optimal. Sumber daya manusia (SDM) pengelolah perpustakaan masih perlu mengikuti pendidikan jangka panjang maupun pendidikan jangka pendek, sesuai perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih. Kelihatannya minat membaca buku-buku literature masih relatif  rendah dibanding dengan membaca surat kabar.
Saran
1.      Hasil pengamatan ini dapat menjadi bahan kajian bagi penentu kebijakan di balai untuk menunjukkan perpustakaan di masa mendatang.
2.      diharapkan dimasa mendatang para pustakawan diberi kesempatan untuk membuat dan mengajukan proposal menyangkut pengembangan perpustakaan sesuai mandate balai.
3.      diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidkan perpustakaan setingkat S2 maupun training jangka pendek.


Daftar Pustaka
Anon. 1998. Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya:Keputusan MENPAN No.33/1998 dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional dan Kepala BAKN Nomor :07 tahun 1998 da Nomor 59 tahu 1998. Jakarta :Perpustakaan Nasional RI

Anon, 2001.Jumlah Pegawai pada Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia Lain : Data Kepegawaian. Maros : Balitjas.

Anon. 1995. Liflet Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia Lain (Balitjas), Maros.

Daywin, L. K. 1998. Pemanfaatan Jurnal Elektronik Pertanian dalam Internet:Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.VII(1):23-35.

Poerwadarminta, W.J.S. 1987. Kamus Umu Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,p. 1-1156.

Sophia, S. 1999. Tantangan Bagi Pustakawan dan Perpustakaan Pertanian dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Informasi:Jurnal Perpusatkaan Pertanian Vol.VI(1): 18-21.
    

0 komentar:

Posting Komentar