Selasa, 07 Agustus 2012

KETERKAITAN PUSTAKAWAN PADA SUMBER-SUMBER INFOMASI








Anwar Makkasau
Pustakawan Balai Penelitian Tanaman Serealia Lain

ABSTRAK

            Dalam era informasi pustakawan membutuhkan wawasan yang lebih luas guna menyebarkan sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan. Untuk menyebarkan hasil penelitian seperti termuat pada majalah ilmiah maupun dalam bentuk laporan dan buku, ini memerlukan biaya yang besar. Salah satu cara menanggulangi adalah dengan  biayaya relatif rendah adalah dilengkapi Program CDS-ISIS / CD-Rom dan internet.

Kata Kunci: Pustakawan; sumber informasi 


ABSTRACT
            In period information librarian require broader knowledge utilize to propagate the source of information exist in library. To disseminate results of research like included at erudite magazine and also in the from of report and book, this book cost money book. One of the way of overcoming is with expense of relative lower is equipment by CDS-ISIS / and Internet CD-Rom.

Keyword: Librarian; source of information.


PENDAHULUAN

            Pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan perpustakaan pada khususnya memegang peranan penting. Hal ini ditandai dengan keiikut sertaan pustakawan bersama pemerhati perpustakaan berhasil memperjuangkan keberadaannya dengan diakuinya sebagai jabatan fungsional sejak tahun 1988, guna menunjang karier keahlian dalam kegiatan perpustakaan. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi dewasa ini dan dimasa mendatang akan semakin beragam dan kompleks terutama bila dikaitkan pembangunan nasional termasuk perpustakaan. Oleh karena itu dalam program mencerdaskan bangsa, perpustakaan termasuk salah satu wujud lembaga pendidikan seumur hidup untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam kepentingan  pengembangan IPTEK.
            Keterkaitan pustakawan pada sumber-sumber informasi senantiasa memperhatikan baik jumlah, mutu dan ragamnya koleksi, sebagai akibat berhasilnya pembangunan bidang perpustakaan maupun bidang informasi. Begitu juga dikemukakan Prbowo Tjitropranoto (1992) bahwa ledakan informasi terjadi menyebabkan pustakawan harus berpacu dengan waktu untuk mengolah bahan pustaka yang menumpuk agar segera dapat dimanfaatkan oleh pemakai perpustakaan. Hal ini dapat menggembirakan pada pengelola perpustakaan (pustakawan) dalam membantu pemakai menemukan kembali informasi yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat. Untuk dapat mengatasi hal ini, pustakawan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengenali dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi subjek dan mandat organisasi induknya. Menurut Inotji Hayatullah (1992) bahwa pustakawan dituntut untuk memiliki wawasan yang luas dalam menjalankan tugasnya serta memiliki kemampuan yang menganalisis dan mengevaluasi data/informasi penting dari berbagai sumber informasi atau pangkalan data yang dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.
            Bagi perpustakaan unit kerjanya penelitian seperti perpustakaan khusus Balitsereal, tugas pelayanannya adalah pengadaan informasi terbaru, hasil-hasil penelitian, kemudian mengolah dan menyebarkannya. Untuk itu sangat banyak biaya yang dibutuhkan terutama dalam melanggang majalah ilmiah dari luar negeri. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah pencarian informasi melalui pangkalan data yang ada, yang memungkinkan untuk memperoleh informasi mutakhir dengan biaya yang relatif rendah.

TUJUAN KETERKAITAN PUSTAKAWAN

            Dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan khususnya perpustakaan maka pustakawan sebagai salah satu ikut serta dalam menyuarakan. Hal ini dapat kita lihat al:
1.      Meningkatkan keterkaitan pustakawan dalam menyebarluaskan perpustakaan sebagai pusat informasi.
2.      Memberikan masukan kepada penentu kebijakan  tentang model pengembangan perpustakaan
3.      Memberikan dukungan langsung untuk mendapatkan rumusan mengenai aplikasi teknologi dalam mencerdaskan bangsa melalui kebearadaan perpustakaan, serta hambatan-hambatan dan pemecahaan.
SUMBER-SUMBER INFORMASI
            Dalam menghadapi ledakan informasi dibidang perpustakaan saat ini, maka pustakawan perlu memiliki pengetahuan yang luas mengenai berbagai sumber informasi sesuai dikemukakan Sjarif Hadayat W (1995) bahwa apabila sewaktu-waktu memerlukan informasi dimata pemakai dapat menemukan dalam waktu singkat.
            Di perpustakaan sebagai media komunikasi untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, baik berupa publikasi informasi hasil penelitian maupun berupa surat kabar.
            Untuk mengetahui beberapa informasi yang ada di perpustakaan khususnya di bagian referensi al:
1.      Kamus            : Memuat informasi singkat tentang dasar-dasar atau konsep IPTEK secara umum.
2.      Direktori         : Memuat nama dan alamat lembaga penelitian, perpustakaan, pusat informasi, para pejabat, semua orang penting, dan penerbit.
3.      Almanak         : Memuat informasi baru dalam satu bidang masalah tertentu, dan peristiwa yang baru terjadi.
Keterkaitan  pustakawan  pada  sumber informasi memerlukan wawasan yang luas sehingga bahan referensi yang ada dan tersimpan diruang referensi dapat mengetahuinya dengan cepat dan tepat, dan biasanya referensi yang tersebar perlu dicatat dalam suatu daftar. Hal ini dapat memperkaya pengetahuan pustakawan sebagai sumber-sumber informasi.

PENYEBARAN INFORMASI

     Dalam memberikan penyebaran informasi kepada pengguna, pustakawan mempunyai peran yang sangat penting dan strategi, sinergi antara teknologi informasi dan komunikasi mempunyai implikasi terhadap perkembangan informasi yang secara simultan dapat merubah paradigma perpustakaan dari sistem konvensional kesistem digital. Selain itu penyebaran publikasi mutlak disebarluaskan secepatnya. Publikasi ini diterbitkan dalam berbagai bentuk seperti : leaflet, informasi kilat, informasi terseleksi, bibliografi, indeks, bahkan  sampai buku. Tujuannya penerbitan publikasi ini adalah menyediakan informasi hasil penelitian yang dapat dengan cepat dijangkau oleh pengguna.
            Oleh karena itu pustakawan harus mempunyai wawasan yang luas atau menguasai sebanyak mungkin sumber informasi terutama pada bidang referensi., seperti:
1.      Menurut abjad contohnya pada kamus, ensiklopedi, direktori dll.
2.      Menurut waktu, contohnya almanak
3.      Menurut pembagian klas /disiplin ilmu (kombinasi subyek abjad) contohnya; bibliografi, indeksi, abstrak dll.
Sumber-sumber informasi ini dapat digunakan oleh pengguna dengan banyak bertanya para pustakawan, sehingga informasinya dapat dengan muda dimengerti atau menggunakan secara baik dan tepat.

MASALAH DAN PEMECAHAN
            Untuk mengetahui masalah informasi yang sering timbul kepada pengguna yaitu keterbatasan atau kurang lengkapnya sumber-sumber referensi yang dimiliki oleh perpustakaan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya koleksi pada perpustakaan kecil pada perpustakaan khusus di Balai. Kemudian kendala ini dapat dikurangi dengan usaha mengumpulkan atau mengimventarisasi sumber-sumber referensi yang termuat  dalam berbagai publikasi dan letaknya tersebar diluar koleksi referensi. Usaha ini akan menambah jumlah koleksi referensi yang telah ada. Pustakawan  perlu juga mengambil inisiatif dengan cara memberi petunjuk tentang peristilahan misalnya budidaya  berkaitan dengan pertanian, maka pengguna diarahkan kekomoditas pertanian pada bidang pertanian pada tanaman jagung.
Selain itu pustakawan siap selalu menjemput bola dengan cara menghubungi perpustakaan atau pusat informasi lain serta memanfaatkan sumber referensi yang mereka miliki guna disampaikan kepada pengguna secepatnya.
KESIMPULAN
            Pustakawan  memerlukan pengetahuan, kemampuan dan wasan yang luas untuk memberikan informasi yang  cepat dan tepat kepada pengguna agar mereka dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari Negara-negara maju, serta.  untuk mengevaluasi berbagai pangkalan data agar dapat  memberikan pelayanan yang maksimum kepada pengguna. Pustakawan  mampu mengembangkan kegiatan perpustakaan dengan memanfaatkan disiplin ilmu lain sehingga dapat diperoleh teknik atau prosedur kerja dibidang perpustakaan yang lebih efektif dan efisien. Pada kesempatan ini pustakawan juga harus menyediakan informasi  yang disesuaikan dengan perubahan zaman, serta dilengkapi program CD-ISIS maupun CD-Rom untuk mengurangi biaya yang dibutuhkan dalam mencari informasi.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Basuki, Sulitiyo, 1994. Penelitian dalam Bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia 1984-1994. Forum Komunikasi Hasil Penelitian Bidang Sastra dan Seni. Dirjen Pendidikan Tinggi, Cisarua 28 Nopember-1 Desember 1994.
2.      Biggs Marry 1991. The Role of Research in the Development of a Profession or Discriptine. In Charles R. Meclure and Peter Hernom (Eds). Library and Information Research; Perspective and Strategies for Inprovement, Ablex Publishing Corporation, NJ.
3.      Budiharjo, U. 1983. Informasi dan masalahnya. Majalah IPI, 4(3): 170-177.
4.      Hayatullah, Inotji 1992. Pemanfaatan sumber-sumber informasi bidang pertanian. Prosiding Latihan Pemanfaatan Informasi Hasil Penelitian. : 
5.      Hidayat W, Sjarif. 1995. Pemanfaatan Informasi terbaru melalui CD-ROM dan CCOD. Jurnal Perpustakaan Pertanian, IV(2) 1995: 43-45.
6.      Soedjana, Tjeppy D. 2004. Aplikasi Teknologi Dalam Pengelolahan Perpustakaan Menuju Perpustakaan Digital.
7.      Tjitropranoto, Prabowo 1992. Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus dan Masalahnya. Jurnal Perpustakaan Pertanian , 1(1): 1-6.

0 komentar:

Posting Komentar