Oleh Drs.
Anwar Makkasau
Pustakawan
Balai Penelitian Tanaman Serealia
Absrak
Peranan SDM dibidang perpustakaan sangat
dibutuhkan dalam era globalisasi seiring dengan masing-masing meningkatkan
sumber daya manusia berwawasan IPTEK dan menikuti perkembangan jaman. Oleh
karena itu kualitas dan kompetensi sumber daya manusia merupakan suatu
keharusan kalau ingin bersaing kedepan.
Peranan Perpustakaan sebagai pusat informasi dan dokumentasi sangat strategis
dalam memacu dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara
mendekatkan sumber-sumber informasi IPTEK secara luas.
Kata
Kunci : Perpustakaan; peranan; suberdaya manusia dan kompetensi
Pendahuluan
Perkembangan
ilmu pengetahuan yang telah meningkat maka peranan SDM di bidang perpustakaan
semakin diperlukan. Kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia pada
umumnya merupakan hasil pemanfaatan IPTEK. Dengan IPTEK bangsa Indonesia dapat
meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan sumber daya alam, memenuhi segala
kebutuhan dasarnya (pangan, gizi, perumahan, kesehatan dan pendidikan),
memecahkan masalah lingkungan dengan memanfaatkan kemampuan bioteknologi, serta
memecahkan berbagai masalah pembangunan lainnya. Karena pustakawan merupakan
suatu profesi, maka untuk menjadi pustakawan sseorang harus tunduk kepada
ciri-ciri profesi tersebut. Kompetensi bagi beberapa profesi tersebut.
Kompetensi bagi beberapa profesi menjadi persyaratan penting terutama jika profesi
ini menentukan nasib atau hidup orang lain yang menjadi objek atau klien dari
profesi itu. Misalnya profesi dokter akan menentukan nasib pasien. Jika dokter
salah dalam mendiagnosa penyakit seseorang maka terapi dia akan berkibat fatal
terhadap orang yang menjadi pasiennya tersebut. Profesi pilot juga mempunyai
resiko tinggi karena kemahiran seorang pilot dalam menerbangkan pesawat dapat
menentukan nasib penumpang pesawat tersebut. Untuk profesi-profesi yang
mempunyai resiko tinggi tersebut maka standar kompetensi menjadi sangat
penting. Masalah kompetensi itu menjadi penting, karena kompetensi itu
menawarkan suatu kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam
mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas. Seseorang yang memiliki kompetensi
dalam profesinya akan dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik serta
efisien, efektif, tepat waktu, dan sesuai dengan sasaran. Salah satu tujuan
diberlakukannya standar kompetensi di berbagai pengetahuan dan keterampilan
yang dituntut untuk melaksanakan dan / atau untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan, yang merupakan dasar bagi penciptaan nilai dalam suatu organisasi.
Oleh karena itu dukungan perpustakaan terhadap pertumbuhan pengembangan budaya
IPTEK dapat diberikan melalui berbagai kegiatan, antara lain: (1) pameran
ristek dan informasi, (2) lomba karya tulis ilmiah, (3) pembinaan minat baca
dan (4) penyebaran informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara luas
dan merata. Beberapa definisi tentang kompetensi yang dirumuskan sejumlah ahli menambahkan
unsur motivasi, sikap dan nilai kepribadian, serta kepercayaan diri. Kompetensi
itu bisa diukur, dan dapat dikembangkan, misalnya melelui pendidikan dan
pelatihan. Profesionalisme pustakawan tercermin pada kemampuan (pengetahuan,
pengalaman, keeterempilan) dalam mengelola dan mengembangkan pelaksanaan
pekerjaan di bidang kepustakawanan serta kegiatan terkait lainnya secara
mandiri.
Pameran Ristek dan Informasi IPTEK
Pamern
ristek/IPTEK merupakan upaya untuk menunjukkan
atau mengenalkan hasil-hasil riset teknologi, antara lain berupa barang,
jasa dan metodologi kepada masyarakat pengguna IPTEK. Pameran semacam ini tidak
hanya dilaksanakan di kota besar, tetapi juga di lakukan pada tempat strategis
seperti lingkungan kampus, sekolah atau instansi pemerintah, pada umumnya
merupakan bagian dari upaya membudayakan IPTEK melalui tulisan dalam rangka
pemanfaatan pengembangan dan penguasaan IPTEK. Lomba karya tulis mendorong
masyarakat untuk mencari informasi yang diperlukan, membaca dan menulis. Perpustakaan
merupakan sarana untuk mendapatkan informasi dengan murah, cepat dan tepat.
Pembinaan Minat Baca
Pengenalan
IPTEK memlalui budaya baca buku dapat ditingkatkan melalui kebiasaan membaca
sejak dini, yang dimulai dari lingkungan kelurga, sekolah dan masyarakat. Untuk
mendukung upaya tersebut, serta peran pemerintah, penerbit, pengarang atau
masyarakat ilmuan dan usaha-usaha mendekatkan informasi IPTEK kepada masyarakat
melalui perpustakaan perlu terus dibina dan dikembangkan. Untuk itu diperlukan
peningkatan jumlah serta mutu perpustakaan sebagai media baca, mulai dari
perpustakaan umum, perpustakaan desa, perpustakaan keliling, perpustakaan
sekolah sampai perpustakaan khusus.
Penyebaran Informasi IPTEK
Dalam
mengikuti perkembangan IPTEK, maka tentunya perpustakaan sebagai pusat
informasi mempunyai peran penting ditandai dengan meningkatnya jumlah karya
ilmiah/ilmuan, baik yang bersifat ilmiah, semi-ilmiah maupun populer.
Berdasarkan informasi yang ada, ternyata jumlah karya tulis peneliti/ ilmuan
Indonesia menempati urutan terendah dibandingkan dengan Malaysia, Thailand,
Singapura, Korea dan Brasil. Ini menunjukkan peningkatan kegiatan penyebaran
informasi IPTEK.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Sejalan
dengan era globalisasi maka peningkatan sumber daya manusia di perpustakaan
menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi terbitan Direktorat Jenderal
Perguruan Tinggi terdiri dari: Pustakawan, tenaga administrasi dan tenaga
kejuruan. Pustakawan (dalam hal ini jabatan fungsional Pustakawan) di Indonesia
mulai diterapkan sejak tahun 1988 yaitu dengan terbitnya Keputusan MENPAN Nomor
18/1988. Penerapan jabatan fungsional ini merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai sekaligus untuk menetapkan dan
mengukur kompetensi pegawai perpustakaan melalui sistem penilian pelaksanaan
pekerjaan. Jenjang jabatan diukur berdasarkan perkembangan atau dinamika
jabatan pustakawan. Keputusan MENPAN yang terakhir adalah Keputusan MENPAN Nomor
132/KEP/MENPAN/12/2002. Kemudian dapat meningkatkan profesionalisme SDM
khususnya melatih tenaga pengelola perpustakaan (pustakawan). Peran perpustakaan sangat strategis dalam
menumbuh – kembangkan budaya IPTEK. Salah satu up
aya untuk menumbuhkan budaya IPTEK
adalah mendekatkan sumber-sumber informasi IPTEK kepada penggunannya.
Kesimpulan
Salah
satu cara dalam memacu peningkatan kualitas SDM adalah menumbuh kembangkan
IPTEK dalam budaya IPTEK dengan memperhatikan tiga unsur yang berkaitan dalam
pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa. Kompetensi bagi beberapa
profesi menjadi persyaratan penting terutama jika profesi ini menentukan nasib
atau hidup orang lain yang menjadi objek atau klien dan profesi itu. Misalnya
profesi dokter akan menentukan nasib pasien. Begitu juga profesi pustakawan
(IPI). Perpustakaan dapat berperan
menumbuh kembangkan budaya IPTEK, sebagai salah satu aspek dalam upaya
menciptakan suasana kondusif bagi pengembangan IPTEK, sumber daya manusia
berwawasan IPTEK sebagai budaya melalui penyebaran informasi.
Daftar Pustaka
Hajra,
St. (2007). Apa dan Bagaimana berbasis kelas dalam pembelajaran menulis itu ?. Majalah Dunia Pendidikan No. 97 (2007).
Harkriyati,
Kamil (2004). Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar. Makalah Munas dan
Seminar Ilmiah FPPTI, Bandung.
Krismayati,
T (2004). Kompetensi pustakawan. Makalah disampaikan pada Pelatihan
Perpustakaan Perguruan Tinggi, tanggal 28 September 2004 di Cisarua, Bogor
Makkasau,
Anwar (2007). Peran pustakawan dalam
mengembangkan perpustakaan digital. Majalah Dunia Pendidikan No. 97 (2007).
Menristek
(1994). Kebijaksanaan Pengembangan Ristek di Indonesia. Jakarta: Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Rosmina
(2007). Fungsi rencana pengembangan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah. Majalah Dunia Pendidikan No.
97 (2007).
Saleh,
A.R. (2004). Standar Kompetensi Pustakawan dan Masa Depan Pustakawan Indonesia.
Dalam: Dinamika Perpustakaan IPB Menuju Riset.
Sulistyo-Basuki
(1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Utomo,
B.S. (2004). Pokok-pokok pikiran pengembangan standar kompetensi
kepustakawanan. Bahan Diskusi di Perperpustakaan Nasional RI (Tidak
dipublikasikan).
0 komentar:
Posting Komentar