Oleh
Anwar
Makkasau
Pustakawan
Balitsereal, Maros
Abstrak
Kehadiran
media cetak dan media elektronik saat ini menyebar hamper semua bidang termasuk
perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi. Selain itu media cetak yang
ada di perpustakaan meliputi buku, jurnal mempunyai keun ggulan, karena dapat
dibaca kapan saja dan dapat diambil kembali bila diperlukan. Begitu juga media
elektronik biasa disebut teknologi informasi seperti CD-ROM, TEEAL dapat
dilihat kapan saja.
Kata Kunci : Media
Catak, Mendia Elektronik, Pengaruh, Perpustakaan
Pendahuluan
Salah satu cara untuk
mendapatkan informasi ialah dengan memanfaatkan media cetak seperti buku,
majalah/jurnal dan lain-lain. Sebab dalam hal tertentu media cetak memiliki
keunggulan seperti: dapat dibaca kapan saja, dapat diulang-ulang, dapat diambil
kembali bila diperlukan.
Peningkatan pengetahuan
pada perpustakaan merupakan keharusan bagi semua manusia yang sudah mengenal
makna suatu bacaan, hal ini sudah merupakan gambaran umum bahkan perpustakaan
adalah merupakan pusat informasi untuk menambah wawasan di samping itu perpustakaan
juga bias berfungsi sebagai tempat rekreasi.
Tujuan untuk mengetahui
pengaruh bentuk cetak seperti : Buku sampai sejauh mana isi daripada buku
sehingga nantinya manfaat dari buku itu dapat berguna bagi pembaca maupun bias
diterapkan kepada masyarakat. Selain media cetak yang banyak pengaruhnya juga
media elektronik atau biasa disebut Teknologi Informasi (TI) semakin merambah
di perpustakaan dan bukan dari skala ukuran seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia
maupun jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah kebutuhan TI sangat
berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan pelestarian dan
penyebaran informasi.
Informasi dapat
dimanfaatkan pengguna melalui jasa sirkulasi dan persediaan informasi dalam
bentuk cetak maupun dalam media elektronik seperti program CD-Rom TEEAL.
Pengaruh
Media Cetak dan Media Elektronik
Dalam era
globalisasi, pengaruh media cetak seperti buku keberadaannya di perpustakaan
mempunyai keunggulan yang sangat besar peranannya, karena mampu bertahan lama
di samping koleksinya dapat dibaca berulang-ulang. Selain itu perpustakaan
sering juga dijadikan tempat bertanya dan kegiatan belajar, selain itu
digunakan semaksimal mungkin untuk mencari informasi baik sudah lama maupun
yang masih baru. Bertik tolak dari pengaruh media cetak maka tidak terlepas
dengan adanya koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Hal ini bias
digambatkan pada perpustakaan nasional bahwa sekitar 600.000 butir meliputi
buku, majalah, Koran harian, penerbit an PBB dan peta. Bila dirinci terdapat
sekitar 165.000 judul monograf, 15.000 judul majalah, sekitar 20.000 lembar
peta serta surat kabar sekitar 4000 judul, koleksi-koleksi perpustakaan
tersebut terutama lengkap dengan terbitan dari zaman India, Belanda di
Indonesia hingga tahun 1942, ini dilaporkan Sulistyo
– Basuki (1994) pada buku Priodisasi Perpustakaan Indonesia. Namun di era
globalisasi semakin bertambah jumlahnya koleksi serta semakin dibutuhkanlah
tenaga pustakawan yang professional. Hal senada dikemukakan oleh Kepala Sub
Bagian Humas dan kerukunan ummat beragama, Kanwil Depag Sulawesi Selatan Muhammad Natsir, SH pada Harian Fajar 26 Februari 2006. Bahwa
sebuah perpustakaan, tidak hanya sekedar ruangan yang luas, terutama koleksi
buku, serta ada yang menjaga perpustakaan. Tetapi perpustakaan itu selain
dilengkapi hal tersebut di atas juga pengelolanya harus betul-betul
professional atau tenaga pustakawan. Karena dalam mengelola perpustakaan, ada
beberapa konsep dasar yang harus diketahui, dan kalau ini tidak ditangani oleh
yang professional maka perpustakaan itu tidak bias berkembang sebagaimana yang
diharapkan. Dengan kehadiran teknologi informasi yang semakin banyak digunakan
oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk pula kalangan pustakawan. Kom puter
dan telekomunikasi memegang peranan penting dalam teknologi informasi. Dalam
buku Information technology seving society
suntingan Chartrant dan Mortentz
“teknologi informasi” diartikan sebagai usaha pengumpulan, penyimpanan,
pengolahann penyebaran dan pemanfaatan informasi dengan menggunakan teknologi.
Penerapan teknologi informasi di Perpustakaan berbagai bentuk al: (1) Penerapan
Teknologi Informasi (TI) digunakan sebagai system informasi manajemen
perpustakaan, meliputi pengadaan, inventarisasi, sirkulasi bahan pustaka,
pendaftaran anggota. (2) Penerapan Teknologi informasi juga sebagai sarana
untuk menyimpan dan menyebarkan informasi ilmu pengetahuan dalam jurnal. Selain
itu hamper semua informasi harus serba cepat dengan hadirnya alat elektronik
seperti CD-ROM TEEAL. Internet bahkan mampu menjangkau dunia luas karena telah
dapat dikerjakan dengan waktu hanya satu menit. Kehadiran perpustakaan dan
penyebaran teknologi pertanian (PUSTAKA) di Departemen Pertanian telah membawa
kemajuan yang besar. Dalam upaya mendekatkan informasi kepada pengguna,
perpustakaan juga mengemas informasi dalam bentuk CD. Selain itu Puslitbang,
RPI dan Balai Besar juga menerbitkan publikasi hasil penelitian.
Pemanfaatan
Bentuk Cetak dan Elektronik
Informasi
bentuk cetak seperti : Buku, CD-ROM, TEEAL, penggunaan judul merupakan acuan
untuk penulisan laporan penelitian informasi dapat dimanfaatkan pengguna baik
melalui jasa sirkulasi dan pengadaan dokumen jasa penelusuran dan rujukan,
serta jasa penyebaran informasi terseleksi. Jasa tersebut diberikan dalam
bentuk CD-ROM dan E-mail. M. Bunyamin (2003),
Frekuensi penggunaan CD-ROM, TEEAL, oleh Badan Litbang Pertanian masih rendah. Hal
ini terlihat hanya 50 % responden yang menggunakan CD-ROM TEEAL, tergantung kebutuhan. Hambatan yang
paling dirasakan responden dalam menelusuri CD-ROM, TEEAL juga terbatas (hanya
satu unit).
Peran
Perpustakaan
Seiring
dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perpustakaan
dan informasi, maka peran pustakawan sesama perpustakaan dan informasi, maka
peran pustakawan semakin dibutuhkan mengantisipasi kebutuhan pengguna karena
tidak semua pengguna dapat melakukan penelusuran sendiri sehingga perlu
bimbingan dari pustakawan atau petugas. Bimbingan yang diberikan kepada
pengguna sangat ditentukan oleh kesiapan perpustakaan dan SDM pustakawan dalam
membantu pengguna. Antara lain kesiagaan pustakawan atau petugas layanan di
tempat dan kemampuannya dalam melakukan bimbingan. Sesuai SK Menteri Pertanian
No. 392/KPTOT.210/7/2001. Salah satu tugas Pustakawan adalah melakukan
pengelolaan dan pengembangan informasi perpustakaan lingkup Deptan. Menurut M. Harri (1992) dan Bunyamin
(1998) bahwa kemampuan pustakawan sebagai intermediary dalam memutuskan
keinginan pengguna sangat diperlukan sebagai fungsi intelektual yaitu
melakukakan analisis terhadap topic penelusuran, berkomunikasi dengan pemakai
dan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan penelusuran. Dengan kehadiran
CD-ROM, TEEAL, berperan mempercepat akses informasi multi media baik itu berupa
abstrak, indeks dalam bentuk digital, tanpa mengadakan hubungan ke jaringan
computer. Selain itu dengan hadirnya perpustakaan keliling artinya peran
perpustakaan semakin besar peranannya dalam pembangunan, karena perpustakaan
dapat mengunjungi pembacanya dengan menggunakan sarana angkutan, seperti mobil
dan perahu. Perpustakaan keliling bertujuan memperluas layanan perpustakaan
kepada masyarakat di daerah yang tidak terjangkau perpustakaan menetap,
melayani masyarakat di daerah yang karena kondisi tertentu tidak dapat mencapai
perpustakaan menetap serta memasyarakatkan perpustakaan serta meningkatkan
minat baca. Peran perpustakaan semakin dirasakan manfatnya untuk mencerdaskan
bangsa sesuai dituangkan dalam GBHN, bahwa Walikota Makassar telah mencanngkan
Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM) membangun taman baca. Dengan kehadiran
teknologi informasi, maka memudahkan pengguna memilih informasi apa yang
dibutuhkan dengan cepat dan tepat.
Kesimpulan
Bahwa
keberhadaan media cetak di perpustakaan mempunyai peranan penting dalam
pembangunan, karena mampu merubah pola piker serta mampu menambah wawasan bagi
pengguna. Bukan itu saja tapi media cetak seperti buku dapat bertahan lebih
lama dan dapat dirawat dan dibuka setiap saat bila dibutuhkan dan murah dapat
dijangkau oleh lapisan masyarakat. Untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan
akurat serta terbaru.
Sehingga
untuk member informasi yang tidak kadaluarsa sebaiknya perpustakaan juga
menyediakan perangkat elektronik seperti internet untuk menelusur informasi.
Daftar
Pustaka
Ariyanai,
D. 1999. Efektifitas pemanfaatan CD-ROM terhadap penelusuran sumber asli oleh
Peneliti : Survei di Perpustakaan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Bandung : FIKOM, UNPAD.
Hariyadi,
Utami. 1992. Penerapan Teknologi Informasi di Perpustakaan di Indonesia. Makalah untuk Kongres Ikatan Pustakawan
Indonesia (Materi TOT Teknologi Information & Communication oleh Unesco
dan Pusnas RI di Yogyakarta, 1999.
Nasir,
Muhammad. 2006. Perpustakaan Harus Dikelolas Tenaga Pustakawan (Harian Fajar, Minggu 26 Februari 2006).
Sulistyo-Basuki.
1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sulistyo-Basuki.
1991. Periodisasi Perpustakaan Indonesia
Bandung : Remaja Rosda Karya.
Bagaimana Tekniknya menulis dengan baik ?
BalasHapusSeabaiknya banyak latihan dan membaca tehnik penulisan ilmiah maupun artikel
Hapus