Anwar Makkasau
Pustakawan Balai
Penelitian Tanaman Serealia Lain
ABSTRAK
Dalam
era informasi pustakawan membutuhkan wawasan yang lebih luas guna menyebarkan
sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan. Untuk menyebarkan hasil
penelitian seperti termuat pada majalah ilmiah maupun dalam bentuk laporan dan
buku, ini memerlukan biaya yang besar. Salah satu cara menanggulangi adalah
dengan biayaya relatif rendah adalah
dilengkapi Program CDS-ISIS / CD-Rom dan internet.
Kata Kunci: Pustakawan; sumber
informasi
ABSTRACT
In
period information librarian require broader knowledge utilize to propagate the
source of information exist in library. To disseminate results of research like
included at erudite magazine and also in the from of report and book, this book
cost money book. One of the way of overcoming is with expense of relative lower
is equipment by CDS-ISIS / and Internet CD-Rom.
Keyword: Librarian;
source of information.
PENDAHULUAN
Pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan
perpustakaan pada khususnya memegang peranan penting. Hal ini ditandai dengan
keiikut sertaan pustakawan bersama pemerhati perpustakaan berhasil
memperjuangkan keberadaannya dengan diakuinya sebagai jabatan fungsional sejak
tahun 1988, guna menunjang karier keahlian dalam kegiatan perpustakaan.
Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi dewasa ini dan dimasa mendatang akan
semakin beragam dan kompleks terutama bila dikaitkan pembangunan nasional
termasuk perpustakaan. Oleh karena itu dalam program mencerdaskan bangsa,
perpustakaan termasuk salah satu wujud lembaga pendidikan seumur hidup untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam kepentingan pengembangan IPTEK.
Keterkaitan pustakawan pada sumber-sumber informasi
senantiasa memperhatikan baik jumlah, mutu dan ragamnya koleksi, sebagai akibat
berhasilnya pembangunan bidang perpustakaan maupun bidang informasi. Begitu
juga dikemukakan Prbowo Tjitropranoto (1992) bahwa ledakan informasi terjadi
menyebabkan pustakawan harus berpacu dengan waktu untuk mengolah bahan pustaka
yang menumpuk agar segera dapat dimanfaatkan oleh pemakai perpustakaan. Hal ini
dapat menggembirakan pada pengelola perpustakaan (pustakawan) dalam membantu
pemakai menemukan kembali informasi yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat.
Untuk dapat mengatasi hal ini, pustakawan dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam mengenali dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi subjek
dan mandat organisasi induknya. Menurut Inotji Hayatullah (1992) bahwa pustakawan dituntut
untuk memiliki wawasan yang luas dalam menjalankan tugasnya serta memiliki
kemampuan yang menganalisis dan mengevaluasi data/informasi penting dari
berbagai sumber informasi atau pangkalan data yang dimanfaatkan oleh pengguna
perpustakaan.
Bagi perpustakaan unit kerjanya penelitian seperti
perpustakaan khusus Balitsereal, tugas pelayanannya adalah pengadaan informasi
terbaru, hasil-hasil penelitian, kemudian mengolah dan menyebarkannya. Untuk
itu sangat banyak biaya yang dibutuhkan terutama dalam melanggang majalah
ilmiah dari luar negeri. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah
pencarian informasi melalui pangkalan data yang ada, yang memungkinkan untuk
memperoleh informasi mutakhir dengan biaya yang relatif rendah.
TUJUAN KETERKAITAN PUSTAKAWAN
Dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan khususnya
perpustakaan maka pustakawan sebagai salah satu ikut serta dalam menyuarakan.
Hal ini dapat kita lihat al:
1.
Meningkatkan keterkaitan pustakawan dalam
menyebarluaskan perpustakaan sebagai pusat informasi.
2.
Memberikan masukan kepada penentu kebijakan tentang model pengembangan perpustakaan
3.
Memberikan dukungan langsung untuk mendapatkan rumusan
mengenai aplikasi teknologi dalam mencerdaskan bangsa melalui kebearadaan
perpustakaan, serta hambatan-hambatan dan pemecahaan.
SUMBER-SUMBER INFORMASI
Dalam
menghadapi ledakan informasi dibidang perpustakaan saat ini, maka pustakawan
perlu memiliki pengetahuan yang luas mengenai berbagai sumber informasi sesuai
dikemukakan Sjarif Hadayat W (1995) bahwa apabila sewaktu-waktu
memerlukan informasi dimata pemakai dapat menemukan dalam waktu singkat.
Di perpustakaan sebagai media komunikasi untuk
mendapatkan informasi sebanyak mungkin, baik berupa publikasi informasi hasil
penelitian maupun berupa surat kabar.
Untuk mengetahui beberapa informasi yang ada di
perpustakaan khususnya di bagian referensi al:
1.
Kamus : Memuat informasi
singkat tentang dasar-dasar atau konsep IPTEK secara umum.
2.
Direktori : Memuat nama dan
alamat lembaga penelitian, perpustakaan, pusat informasi, para pejabat, semua
orang penting, dan penerbit.
3.
Almanak : Memuat informasi
baru dalam satu bidang masalah tertentu, dan peristiwa yang baru terjadi.
Keterkaitan
pustakawan pada sumber informasi memerlukan wawasan yang luas
sehingga bahan referensi yang ada dan tersimpan diruang referensi dapat
mengetahuinya dengan cepat dan tepat, dan biasanya referensi yang tersebar
perlu dicatat dalam suatu daftar. Hal ini dapat memperkaya pengetahuan
pustakawan sebagai sumber-sumber informasi.
PENYEBARAN INFORMASI
Dalam memberikan penyebaran informasi kepada pengguna,
pustakawan mempunyai peran yang sangat penting dan strategi, sinergi antara
teknologi informasi dan komunikasi mempunyai implikasi terhadap perkembangan
informasi yang secara simultan dapat merubah paradigma perpustakaan dari sistem
konvensional kesistem digital. Selain itu penyebaran publikasi mutlak
disebarluaskan secepatnya. Publikasi ini diterbitkan dalam berbagai bentuk
seperti : leaflet, informasi kilat, informasi terseleksi, bibliografi, indeks,
bahkan sampai buku. Tujuannya penerbitan
publikasi ini adalah menyediakan informasi hasil penelitian yang dapat dengan
cepat dijangkau oleh pengguna.
Oleh karena itu pustakawan harus mempunyai wawasan yang
luas atau menguasai sebanyak mungkin sumber informasi terutama pada bidang
referensi., seperti:
1.
Menurut abjad contohnya pada kamus, ensiklopedi, direktori dll.
2.
Menurut waktu, contohnya almanak
3.
Menurut pembagian klas /disiplin ilmu (kombinasi subyek abjad) contohnya;
bibliografi, indeksi, abstrak dll.
Sumber-sumber
informasi ini dapat digunakan oleh pengguna dengan banyak bertanya para
pustakawan, sehingga informasinya dapat dengan muda dimengerti atau menggunakan
secara baik dan tepat.
MASALAH DAN
PEMECAHAN
Untuk mengetahui masalah informasi
yang sering timbul kepada pengguna yaitu keterbatasan atau kurang lengkapnya
sumber-sumber referensi yang dimiliki oleh perpustakaan. Hal ini disebabkan
karena terbatasnya koleksi pada perpustakaan kecil pada perpustakaan khusus di
Balai. Kemudian kendala ini dapat dikurangi dengan usaha mengumpulkan atau
mengimventarisasi sumber-sumber referensi yang termuat dalam berbagai publikasi dan letaknya
tersebar diluar koleksi referensi. Usaha ini akan menambah jumlah koleksi
referensi yang telah ada. Pustakawan
perlu juga mengambil inisiatif dengan cara memberi petunjuk tentang
peristilahan misalnya budidaya berkaitan
dengan pertanian, maka pengguna diarahkan kekomoditas pertanian pada bidang
pertanian pada tanaman jagung.
Selain
itu pustakawan siap selalu menjemput bola dengan cara menghubungi perpustakaan
atau pusat informasi lain serta memanfaatkan sumber referensi yang mereka
miliki guna disampaikan kepada pengguna secepatnya.
KESIMPULAN
Pustakawan memerlukan pengetahuan, kemampuan dan wasan
yang luas untuk memberikan informasi yang
cepat dan tepat kepada pengguna agar mereka dapat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dari Negara-negara maju, serta. untuk mengevaluasi berbagai pangkalan data
agar dapat memberikan pelayanan yang
maksimum kepada pengguna. Pustakawan
mampu mengembangkan kegiatan perpustakaan dengan memanfaatkan disiplin
ilmu lain sehingga dapat diperoleh teknik atau prosedur kerja dibidang
perpustakaan yang lebih efektif dan efisien. Pada kesempatan ini pustakawan
juga harus menyediakan informasi yang
disesuaikan dengan perubahan zaman, serta dilengkapi program CD-ISIS maupun
CD-Rom untuk mengurangi biaya yang dibutuhkan dalam mencari informasi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Basuki, Sulitiyo, 1994. Penelitian dalam Bidang Ilmu
Perpustakaan dan Informasi di Indonesia 1984-1994. Forum Komunikasi Hasil
Penelitian Bidang Sastra dan Seni. Dirjen Pendidikan Tinggi, Cisarua 28
Nopember-1 Desember 1994.
2.
Biggs Marry 1991. The Role of Research in the
Development of a Profession or Discriptine. In Charles R. Meclure and Peter
Hernom (Eds). Library and Information Research; Perspective and Strategies for
Inprovement, Ablex Publishing Corporation, NJ.
3.
Budiharjo, U. 1983. Informasi dan masalahnya. Majalah
IPI, 4(3): 170-177.
4.
Hayatullah, Inotji 1992. Pemanfaatan sumber-sumber
informasi bidang pertanian. Prosiding Latihan Pemanfaatan Informasi Hasil
Penelitian. :
5.
Hidayat W, Sjarif. 1995. Pemanfaatan Informasi terbaru
melalui CD-ROM dan CCOD. Jurnal Perpustakaan Pertanian, IV(2) 1995: 43-45.
6.
Soedjana, Tjeppy D. 2004. Aplikasi Teknologi Dalam
Pengelolahan Perpustakaan Menuju Perpustakaan Digital.
7.
Tjitropranoto, Prabowo 1992. Sistem Pembinaan
Perpustakaan Khusus dan Masalahnya. Jurnal Perpustakaan Pertanian , 1(1): 1-6.
0 komentar:
Posting Komentar